Gadis-gadis kecil itu duduk melingkar
Memasang telinga baik-baik
Telinga yang tersembunyi
Dibalik kerudung-kerudung kecil
Gadis-gadis kecil itu tengah menyimak
Untaian kalimat petunjuk
Petunjuk menuju syurga
Suara berat yang terdengar tengah menjelaskan
Jalan menuju syurga…
”Jika kalian ingin masuk kelas unggulan, masuk IPA. Tentu kalian akan bertanya pada kakak-kakak kelas yang telah masuk kelas unggulan dan IPA itu…”
”Kalian pasti akan bertanya tentang cara belajar mereka, tips dan trik hingga bisa masuk ke kelas tersebut.”
Gadis-gadis kecil itu mengangguk-angguk
Logika mereka membenarkan
”Begitulah, begitu pun jika kalian ingin masuk syurga. Kalian harus melihat bagaimana cara beragamanya orang-orang yang sudah dijanjikan syurga. Alloh Sang Pemilik Syurga yang memberi jaminan. Tahukah kalian siapa mereka?. Mereka adalah GENERASI SEMBILAN SERATUS…”
Gadis-gadis kecil membuka mushaf
Mencari surat sembilan, ayat seratus
Sebuah surat yang dilarang melafazkan basmallah
Ketika membacanya…
”orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”
”Yah itulah mereka….Generasi sembilan seratus. Merekalah para shahabat Rosululloh Sholallahu ’Alaihi wa Sallam. Merekalah orang-orang yang telah dijanjikan masuk syurga. Ikutilah mereka. Ikuti jejak mereka. Ikutilah jalan mereka. Jangan pernah kalian ikuti jalan selainnya. Jangan!!”
Gadis-gadis kecil mengangguk mantap.
Jalan menuju syurga telah terbentang
Tentu tak mudah
Bukankah jalan menuju syurga diliputi hal-hal yang tidak menyenangkan?
Dan jalan menuju neraka diliputi hal-hal yang menyenangkan?
Sungguh,
Jalan itu terasa berat
Apalagi mereka hanyalah gadis-gadis kecil…
Gadis-gadis kecil
yang harus bersusah payah
Mempertahankan kerudung-kerudung kecil
Namun,
Jiwa-jiwa mereka diliputi ketenangan
”Tidak berkumpul suatu kaum disalah satu rumah Alloh untuk membaca dan mempelajari AlQur’an kecuali turun atas mereka sakinah dan rahmat serta diliputi oleh malaikat serta Alloh sebut dihadapan (malaikat) disisi-Nya.” (HR. Muslim)
Sayap-sayap malaikat
Masih menaungi para penuntut ilmu
Di sudut sebuah Masjid Sekolah
Hingga lisan-lisan mengucap
”Subhanakallohumma wabihamdika Asyhadualla ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubuilaika…”
_Sepenggal Cerita di Miftahul Jannah_
subhanallah ….
subhanallah, hujjahnya bagus..
barakallaufik..
wafikabarokalloh
🙂 Harapan…