Menjadi Bermakna

 

sand-castle

Bila sebutir pasir mempunyai makna dalam keberadaannya

Hidup manusia tentu mempunyai makna yang lebih besar lagi

menjadi bermakna dalam hidup berarti menjadikan hidup itu bermanfaat bagi yang lain

_pesan dari dinding yang setiap hari kulewati_

14 Tanggapan to “Menjadi Bermakna”


  1. 1 bayu200687 19 Januari, 2009 pukul 8:21 am

    awalnya aq ga mudeng, bagaimana sebutir pasir begitu berarti dg keberadaannya.. tapi setelah melihat gambarnya… ouw ternyata begitu ya….
    pesan yang indah dan bermanfaat…

    begitulah…
    Istana megah tentu tak bisa berdiri tanpa ikutsertanya sebutir pasir
    Satu juta tak akan menjadi satu juta jika kurang satu rupiah saja
    Dunia tentu tak kan lengkap tanpa kehadiran kita. Karena meski hanya satu, kehadiran kita telah mewarnai dunia. Entah menjadi semakin indah atau semakin buruk. Ubahlah paradigma kita. Bukan kita yang membutuhkan dunia tapi dunia yang membutuhkan kita. Bukan kita yang diubah oleh dunia tapi kita yang mengubah dunia

  2. 2 Abu Shalih 20 Januari, 2009 pukul 8:37 am

    Hm…
    Yusyiru anna Muallifaha Dzakiyyah..

    Manusia diciptakan untuk seseuatu yang agung.
    Tidaklah mereka ada untuk permainan dan kesia-siaan.

    Iya, pesan yang indah dan bermanfaat.
    by picture we can ravel a lot of things..
    by words everything will be clearer..

    ehm..ada yang bisa menterjemahkan?
    *bego mode :mrgreen:

  3. 3 iya nanti tak bantu ngebagusin blog mu.... 22 Januari, 2009 pukul 8:00 pm

    ehm..ehm..cie..cie…suit..suit… 🙂
    *ga jelas

    *sangat ga jelas

  4. 4 uvi07 24 Januari, 2009 pukul 7:06 am

    bismillah,
    masya Allahu kaan wa in lam yasya’ lam yakun…

    semoga setiap baris dari tulisan kita Allah golongkan dalam usaha kita berdakwah bil Kitaabah….

    kullu sya-i’ haalikun illaa Wajhah…
    ….

    Shohha maa qoola abi Sholih..
    Yusyiiru anna muallifatahaa dzakiyyah, insyaAllah

    wa ismu abii, Shoolih aidlon…

    aduh..aduh..meski setiap sabtu belajar b.arab. Masih nda mudeng nih… 😥

  5. 5 marsudiyanto 25 Januari, 2009 pukul 5:26 am

    Maaf kalau saya paling ndak fasih…
    Yang posting kalimatnya indah, yang comment sebelum saya juga tak kalah indahnya.
    Saya bingung mesti gimana…

    semua akan indah disaat yang tepat
    *ga nyambung

  6. 6 hik_mah 27 Januari, 2009 pukul 4:01 pm

    ehm ehm…
    devi mewarnai hidup ima 😛

  7. 7 dim 27 Januari, 2009 pukul 5:25 pm

    Tok.. tok..

    Assalamu’alaykum..

    It’s Dim.. 🙂

    wa’alaykumsalam. terimakasih atas kunjungannya

  8. 8 Prasetyo Muchlas 31 Januari, 2009 pukul 5:46 pm

    postingan ini juga benar-benar bermakna
    ^_^

    sebermakna hari-hariku kini

  9. 9 Ghani Arasyid 4 Februari, 2009 pukul 11:06 pm

    tapi keren ya bisa bikin istana dari pasir seperti itu 😀

    yup, keren beut!

  10. 10 Nu 5 Februari, 2009 pukul 9:10 pm

    itu istana buat ndiri bu?? kereennn…. 😀 ane bantu ngehancurin yak… :mrgreen:
    hhmmhh…tidaklah sia-sia diri seorang manusia, maka tak seharusnya menjadikan diri kita sendiri tak berguna… eh mbuh ding… 😉

    istana kopi paste bro 😆

  11. 11 Shofiyah 10 Februari, 2009 pukul 11:41 am

    Assalamu’alaykum

    mbak…, aku seneng sekali blognya..,
    ijin nautin mbak yah

    wa’alaykumsalam… dengan senagn hati ukh..

  12. 12 Shofiyah 10 Februari, 2009 pukul 12:24 pm

    haiyah mbak ana salah ketik alamat webnya ini yang bener afwan neh ribet cus di warnet

    🙂 santai aja ukh… eh, kalo di warnet ga bisa santai ya coz bilingnya jalan 😆

  13. 13 hadagomes 7 Maret, 2009 pukul 11:06 am

    Assalamu’alaikum Wr.Wb.

    Salam ukhwah, saya ingin belajar cara pembuatan blog… nih . saya tertarik dengan nasehat-nasehat mbak devi.Kita seringkali lupa diri, kita bisa nasehat orang lain tapi kadang kita juga diri sendiri. Wassalam. semoga sukses…..

    wa’alaykumussalam… salam ukhuwah juga pak. Ehm…kalo belajar blog silahkan menghubungi teman-teman bloger yang lain, saya juga masih belajar dan meminta bantuan dari teman-teman yang lebih ahli 🙂 semoga bapak juga sukses selalu

  14. 14 Syuhada Ishak Abilio Gomes 25 Maret, 2009 pukul 1:23 pm

    Trimkasih mbak devi…. semoga mbak juga sukses, amiin.


Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s




Pengunjung Kelas

  • 10.515

Arsip Kelas

Kategori

Komentator

Doni Al Siraj pada Negeri Cinta
Maylatun sari pada Negeri Cinta
Rizki Aji pada Negeri Cinta

ayo pake jilbabnya

Portalnya Keluarga Bahagia

Jadwal Kajian Salaf

blog-nya musafir kecil



"Indonesians’

%d blogger menyukai ini: