Inilah kala rindu membiru
Menyusuri pantura
Dimalam sabtu yang syahdu
Menuju rumah indah di depan sawah
Naungan Bunda bersama adik-adik tercinta
Apakabar si tampan Ryzal?
Si hitam manis Agi
Dan si mungil Deva?
Masih elokkah barisan euphorbia dibawah jendela kamarku?
Sudah berbuahkah pohon mangga kita Bunda?
Bunda
Maaf aku masih pulang sendirian
Belum membawa ksatria langit sang harapan
Bunda
Meski ia belum datang
Ku rasa ia bukan pencundang
Ia hanya sedang berjuang
Agar menjadi menantu tersayang
Bunda
Jangan tanya aku seperti apa rupanya
Awan-awan masih menghalangi pandanganku
Atau mungkin ia lebih senang bersembunyi dulu
Sampai tiba saat tepat menyapamu
Bunda
Jangan resah dulu
Barangkali ia ingin memberimu sedikit waktu
Agar bisa tetap membelai lembut rambutku
Memeluk hangat tubuh ringkihku
Mengusap air mataku
Bunda
Ku pikir begitu
Ia ingin memberi waktu juga untukku
Agar aku bisa mengadu di pangkuanmu
Mengisahkan penatnya hari-hariku
Bunda
Temani aku bersabar menantinya
Hibur aku dalam kerinduan bersamanya
Barangkali syawal tahun depan aku pulang bersamanya
_Dzulhijjah pagi, 4 hari sebelum ’Id_
fotonya bagus2.
salam
‘Barangkali syawal tahun depan aku pulang bersamanya”
amiiin 🙂 … bantu doa yah, moga terkabul
^_^ Nice..
ksatria langit sang harapan…. siapakah gerangan? 🙂
k devi, ada award: http://punyadida.wordpress.com/2008/12/06/jadi-gak-enak-lagi/
kerjakan ya 😎